Sabtu, 19 November 2011
















DPP GEGANA MENGADAKAN SOSIALISASI HIV/AIDS DAN NARKOBA DI SEKOLAH.DI MEDAN.



Medan (DONE)

Penderita HIV/AIDS terbanyak di Medan adalah Wiraswasta menyusul Narapidana, hal ini sesuai dengan data tahun 2006 - 2007.
Data yg mengejutkan ini dipaparkan oleh dr.Nur Fadliana - Dokter Puskesmas di Menteng - di saat Acara Sosialisasi “Seminar Sehari Pola Hidup yang Menyimpang dan Bahaya HIV/AIDS" di Perguruan Gajah Mada jalan Menteng VII Medan, yg diadakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Gangguan Nasional ( GEGANA SU) Kamis (!7/11).
dr.Erna Sari menambahan di Tahun 2006 ditemui Penderita HIV di kota Medan berjumlah 230 kasus dan AIDS 111 kasus, total penderita HIV/AIDS adalah 341 kasus.
Ia menerangkan juga cara-cara penularannya melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian atau menggunakan jarum bekas,dari ibu ke anak melalui kelahiran, dari ibu ke anak melalui air susu ibu, dan hubungan seks berganti-ganti pasangan tanpa kondom, juga ada yg melalui transfusi darah meskipun kecil kemungkinannya.

"Bila mau menikmati seks harus dengan cara menikah" tegas dr.Nur Fadliana menekankan kepada Anak SMU yg berjumlah ratusan orang itu, yg disambut siswa dengan suara riuh.
Secara fisik manusia yg terserang HIV akan terlihat sehat dan tidak tahu bahwa dirinya sudah terinfeksi dan test HIV adalah satu-satunya untuk memastikan telah terkena AIDS.
"AIDS ini seperti fenomena gunung es, bila ada 1 yg terkena kemungkinan yg tdk terdeteksi ada 100 orang, jadi bila ada 230 kasus berarti yg tdk terdeteksi 23.000 orang" tambah dr.Nur Fadliana.

Pada Stadium 1 atau yg disebut 'window Period'atau 1 - 6 bulan belum menunjukkan gejala,tapi pada stadium 2 ditandai dengan turunnya berat badan berkisar 10 persen, infeksi jamur di kulit,infeksi saluran napas yg berulang, dermatitis, herpes zoster, tapi aktivitas masih normal, ini bisa berlangsung 5-10 tahun dan pada stadium 3, penurunan berat badan lebih besar dari 10 persen diikuti dengan sakit diare yg kronis lebih dari 1 bulan, jamuran di mulut, TB Paru, infeksi bakterial akut dan mulai susah untuk beraktifitas, dan pada stadium 4 semua aktifitasnya hanya bisa dilakukan di tempat tidur dan sudah mulai masuk stadium AIDS. "2 dari 3 gejala utama telah terkena AIDS yaitu, demam berkepanjanganlebih dari 3 bulan,diare kronis lebih dari 1 bulan secara terus menerus, dan penurunan berat badan lebih dari 10 persen dalam 3 bulan karna virus sudah aktif menyerang daya tahan tubuh, dan bila sampai di tahap ini, tinggal menghitung hari saja" tambahnya.

Meskipun demikian saat ini sudah ada obat untuk mengatasi serangan virus ini yaitu ARV atau Anti Retrovial yg dikonsumsi disaat masih HIV.

Dr. Juminar H. Naibaho, pembicara lainnya menerangkan defenisi NAPZA atau Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya, narkotika seperti ganja, heroin, dan sabu-sabu
“Bila siswa ingin mengetahui bagaimana akibat Narkoba itu bisa mengadakan kunjugan ke Rumah Sakit Jiwa karna sekarang disana bukan hanya merawat yg sakit jiwa saja tapi juga yg kecanduan Narkoba" kata dr. Juminar.

Hal ini bisa diakibatkan karena keluarga yg kurang harmonis, dan pengaruh kawan-kawan serta lingkungan.
Cara Pencegahannya untuk Anak Remaja dengan aktip Berolah raga, Hindari Pergaulan dengan teman-teman pengguna narkoba dan BERANI mengatakan "TIDAK" terhadap bujukan menggunakan NAPZA tegasnya.

Ketua DPP GEGANA (Gerakan Gangguan Nasional) Marbun SH mengharapkan kepada siswa yg datang menghadiri Sosialisasi “Seminar Sehari Pola Hidup yang Menyimpang, Bahaya HIV/AIDS dan Narkoba seta akibatnya agar lebih fokus belajar agar cita-citanya bisa tercapai sehingga orangtua bangga melihat anaknya sukses di masa depan.
(MARX)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar