MedanBisnis—Medan. Dinas
Pendidikan (Disdik) Kota Medan membentuk tim untuk menelusuri masalah
yang terjadi di SMAN5. Hal ini terkait keputusan Panitia Seleksi
Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang mem-black list
atau tidak menyertakan SMAN5 mengikuti seleksi mahasiswa untuk jalur
undangan selama tiga tahun.
Pasalnya, SMAN5 diduga
melakukan manipulasi data prestasi akademik para siswanya yang
didaftarkan menjadi peserta SNMPTN pada 2011. "Kita telah membentuk tim yang diketuai Marasutan untuk menelusuri masalah ini. Kasus ini juga baru kita jumpai tahun ini, sehingga langkah awalnya yakni meminta kepada pihak SMAN5 Medan membuat kronologi tertulis. Setelah itu akan kita telusuri, kemudian akan mempertanyakan langsung persoalan itu ke beberapa perguruan tinggi yang dituju," kata Kepala Disdik Kota Medan, Rajab Lubis, Selasa (6/3).
Menurut Rajab, langkah ini dilakukan agar diperoleh hasil penyelidikan yang objektif, sekaligus mencari solusinya.
"Kita tidak hanya menanyakan kepada pihak sekolah, karena itu kan subjektif. Sehingga kita juga akan menelusuri ke berbagai pihak terkait untuk mendapatkan informasi yang jelas," ungkapnya.
Sebelumnya, Koordinator Humas Panitia SNMPTN Ravik Karsidi, yang juga Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyatakan, sekolah-sekolah yang terbukti curang dalam proses SNMPTN lewat jalur undangan akan diberi sanksi selama 3 tahun. Sanksi ini ditujukan untuk mendorong pengelola sekolah bersikap jujur dan menjadi pelajaran bagi sekolah lain.
Pemberian sanksi pertama, katanya, pendaftaran siswa-siswa dari sekolah yang terbukti melakukan pelanggaran seperti manipuasi data akademik siswanya tidak akan diproses. Sanksi berikutnya, sekolah tersebut tidak diundang untuk mengikuti SNMPTN jalur undangan selama dua tahun berikutnya.
Kepala SMAN5 Medan, Lindawati, memastikan 200 siswanya yang diajukan menjadi peserta SNMPTN jalur undangan tahun 2012 tidak akan lolos. Pasalnya, pendaftaran itu ditolak oleh panitia SNMPTN.
Informasi yang ia peroleh, sekolah yang dipimpinnya di-black list panitia SNMPTN karena diduga melakukan manipulasi data prestasi akademik para siswanya yang didaftarkan menjadi peserta SNMPTN jalur undangan pada tahun 2011.
"Ketika mendaftar, nama sekolah kita tertera di halaman online, namun ketika memasukkan nama siswa, di sinilah timbul masalah, kita tidak bisa mendaftarkannya," kata Lindawati.
Lindawati menyayangkan keputusan black list oleh panitia SNMPTN yang tanpa pemberitahuan resmi ke sekolahnya. Ia membantah jika pihaknya memanipulasi data prestasi akademik para siswanya.
"Yang mengerjakan data adalah Pembantu Kepala Sekolah 1 yaitu pak Edi Sepianto, dan yang mengetik data tersebut anggotanya Reza. Saya sudah berulang kali mempertanyakan kepada mereka mengenai data yang dikirim apakah telah direkayasa. Keduanya mengaku tidak ada melakukan manipulasi data seperti yang dituduhkan. Bahkan mereka meminta bukti data yang disebut telah dimanipulasi," terangnya.
Lindawati mengaku pernah mempertanyakan keputusan black list itu kepada panitia SNMPTN pusat lewat faks dan email serta kepada panitia lokal Unimed dan USU. Namun, sejauh ini tidak ada jawaban.
Untuk itu, ia berharap ada sikap kerja sama dari panitia lokal untuk mempertanyakan status black list sekolah yang dipimpinya itu kepada panitia pusat. Agar ke depan ada kepastian apakah siswanya masih bisa mengikuti SNMPTN jalur undangan pada 2013.
Disinggung mengenai dampak yang akan ditimbulkan atas kejadian ini, Lindawati mengakui SNMPTN jalur undangan tidak begitu mempengaruhi minat pelajar untuk sekolah di SMAN5.
"Ini hanya salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri. Jalur ujian tulis kan masih ada, jadi saya pikir ini tidak begitu berpengaruh," ucapnya. (ramita harja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar